**halloo !! ^^

:: Halloo !! ^-^ :: be the best for u're success !! keep spirit and keep smile for today !! ^^

Sabtu, 12 Mei 2012

Enzim dan Koenzim


Pengantar Biokimia

Biokimia adalah ilmu yang menghubungkan, bahkan sebagai perekat antara disiplin ilmu kimia dan biologi. Benda mati dan organisme sama-sama dibangun oleh unsure-unsur kimia yang sama, tetapi berbeda dalam struktur dan tatanan. Sel dibangun oleh 4 makromolekul yaitu: protein, asam nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempatnya disebut biomolekul. Makromolekul asam amino disusun oleh dua puluh -asam amino (alanin, valin, leusin, isoleusin, prolin, metionin, fenilalanin, triptofam, glisin, serin, treonin, sistein,tirosin, asparagin, glutamate, lisin, arginin, histidin, as. Aspartat, dan as. Glutamat), makromolekul karbohidrat disusun oleh tiga monosakarida utama (glukosa, ribosa, deoksiribosa), makromolekul lipid disusun oleh tujuh komponen utama (gliserol, cholesterol, as. Lemak jenuh, as. Lemak tak jenuh, fosfatidikholin, fosfatidilinosetol, asam fosfat), dan asam nukleat disusun oleh delapan komponen utama (sitosin, urasil, timin, adenine, guanin, as. Fosfat). Pada masa pertumbuhan ion atau molekul yang masuk akan lebih banyak daripada yang digantikan, jika sudah tidak mengalami masa pertumbuhan ion atau molekul yang masuk dan keluar akan seimbang. Proses bongkar pasang ion atau molekul disebut metabolisme. Metabolisme adalah satu dari 5 proses kehidupan yaitu gerak, tumbuh, iritabilitas, reproduksi.

Hubungan Biokimia Dengan Ilmu Lain :
·    Biokimia asam nukleat (DNA dan RNA) → inti ilmu genetika.
·    Fisiologi: ilmun tentang faal tubuh, pengkajianya overlaping dengan biokimia.
·    Imunologi: penjelasan proses reaksi antigen antibodi (imunoglobulin), reaksi alergi perlu ilmu biokimia.
·    Farmakologi: metabolisme obat perlu ilmu biokimia dan fisiologi.
·    Toksikologi: ilmu yang mempelajari racun tubuh, perlu biokimia.
·    Patologi: ilmu tentang penyakit (inflamasi, cedera sel, kanker), perlu biokimia.
·    Mikrobiologi: ilmu tentang bakteri, perlu biokimia.
·    Zoologi dan botani: juga perlu biokimia.


Enzim dan Koenzim

1.    Enzim 
1.1  Pengertian Enzim
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawaintermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama. Sebagai contoh:
X + C → XC (1)
Y + XC → XYC (2)
XYC → CZ (3)
CZ → C + Z (4)
Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali ke bentuk semula.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaanstruktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substratsuhu,keasamankofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
1.2    Sifat-sifat Khusus Enzim
·      Enzim dibentuk dalam protoplasma sel.
·      Enzim beraktifitas didalam sel tempat sintetisnya (endoenzim) maupun ditempat yang lain diluar tempat sintesisnya (eksoenzim).
·      Sebagian enzim bersifat endoenzim.
·      Enzim bersifat koloid, luar permukaan besar, bersifat hidrofit.
·      Dapat beraksi dengan senyawa asam maupun basa kation maupun amino.
·      Enzim dapat dihambat atau dipacu aktivitasnya.

1.3     Inhibisi Enzim
·      Kompetitif : zat penghambat mempunyai struktur yang mirip dengan substrat sehingga dapat bergabung dengan sisi aktif enzim. Terjadi kompetisi antara substrat dengan inhibitor untuk bergabung dengan sisi aktif enzim (misal feed back effect)
·      Non kompetitif: zat penghambat menyebabkan struktur enzim rusak sehingga sisi aktifnya tidak cocok lagi dengan substrat
Koenzim adalah merupakan molekul organik kecil, tahan terhadap panas, yang mudah terdisosiasi dan dapat dipisahkan dari enzimnya dengan cara dialisis

1.4     Struktur dan Mekanisme
Enzim umumnya merupakan protein globular dan ukurannya berkisar dari hanya 62 asam amino pada monomer 4-oksalokrotonat tautomerase, sampai dengan lebih dari 2.500 residu pada asam lemak sintase. Terdapat pula sejumlah kecil katalis RNA, dengan yang paling umum merupakan ribosom; Jenis enzim ini dirujuk sebagai RNA-enzim ataupun ribozim. Aktivitas enzim ditentukan oleh struktur tiga dimensinya (struktur kuaterner). Walaupun struktur enzim menentukan fungsinya, prediksi aktivitas enzim baru yang hanya dilihat dari strukturnya adalah hal yang sangat sulit.
Kebanyakan enzim berukuran lebih besar daripada substratnya, tetapi hanya sebagian kecil asam amino enzim (sekitar 3–4 asam amino) yang secara langsung terlibat dalam katalisis. Daerah yang mengandung residu katalitik yang akan mengikat substrat dan kemudian menjalani reaksi ini dikenal sebagai tapak aktif. Enzim juga dapat mengandung tapak yang mengikat kofaktor yang diperlukan untuk katalisis. Beberapa enzim juga memiliki tapak ikat untuk molekul kecil, yang sering kali merupakan produk langsung ataupun tak langsung dari reaksi yang dikatalisasi. Pengikatan ini dapat meningkatkan ataupun menurunkan aktivitas enzim. Dengan demikian ia berfungsi sebagai regulasi umpan balik.
Sama seperti protein-protein lainnya, enzim merupakan rantai asam amino yang melipat. Tiap-tiap urutan asam amino menghasilkan struktur pelipatan dan sifat-sifat kimiawi yang khas. Rantai protein tunggal kadang-kadang dapat berkumpul bersama dan membentuk kompleks protein. Kebanyakan enzim dapat mengalami denaturasi (yakni terbuka dari lipatannya dan menjadi tidak aktif) oleh pemanasan ataupun denaturan kimiawi. Tergantung pada jenis-jenis enzim, denaturasi dapat bersifat reversibel maupun ireversibel.

1.5     Mekanisme
Enzim dapat bekerja dengan beberapa cara, yang kesemuaannya menurunkan ΔG.
·      Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan transisi terstabilisasi (contohnya mengubah bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia terikat dengan enzim.)
·      Menurunkan energi keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat dengan menciptakan lingkungan yang memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan keadaan transisi.
·      Menyediakan lintasan reaksi alternatif. Contohnya bereaksi dengan substrat sementara waktu untuk membentuk kompleks Enzim-Substrat antara.
·      Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan menggiring substrat bersama pada orientasi yang tepat untuk bereaksi. Menariknya, efek entropi ini melibatkan destabilisasi keadaan dasar,  dan kontribusinya terhadap katalis relatif kecil.

2.   Koenzim
Banyak enzim yang memerlukan koenzim untuk dapat berfungsi aktif sebagai biokatalisator. Koenzim akan memperbesar kemampuan katalik suatu enzim sehingga jauh melebihi kemampuan yang ditawarkan. Koenzim yang berikatan secara erat dengan enzim melalui ikatan konvalen atau non konvalen sering disebut sebagai gugus protestik. Reaksi-reaksi yang memerlukan koenzim antara lain: reaksi oksidoreduksi, pemindahan gugus serta isomerisasi, dan reaksi yang membentuk ikatan konvalen.
Koenzim adalah kofaktor berupa molekul organik kecil yang mentranspor gugus kimia atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya. Contoh koenzim mencakup NADHNADPH dan adenosina trifosfat. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H) yang dibawa oleh NAD atau NADP+, gugus asetil yang dibawa oleh koenzim A, formil, metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus metil yang dibawa oleh S-adenosilmetionina. Beberapa koenzim seperti riboflavintiamina, dan asam folat adalah vitamin.
Oleh karena koenzim secara kimiawi berubah oleh aksi enzim, adalah dapat dikatakan koenzim merupakan substrat yang khusus, ataupun substrat sekunder. Sebagai contoh, sekitar 700 enzim diketahui menggunakan koenzim NADH.
Regenerasi serta pemeliharaan konsentrasi koenzim terjadi dalam sel. Contohnya, NADPH diregenerasi melalui lintasan pentosa fosfat, dan S-adenosilmetionina melalui metionina adenosiltransferase.

3.    Perbedaan enzim dan koenzim
Perbedaan antara enzim dan koenzim adalah :
·         Enzim : biokatalisator, termolabil, memiliki fungsi yang spesifik, mudah rusak oleh logam berat, pengukuran aktivitasnya dilakukan dengan kecepatan reaksi enzimatik, memiliki letak tertentu di dalam sel, dan hanya satu macam reaksi yang mampu dikatalis olehnya.
·         Koenzim : diperlukan untuk aktivitas enzim tertentu, termostabil, memiliki berat molekul yang rendah, bisa dikatakan sebagai substrat kedua, banyak koenzim yang merupakan derivat vitamin B.


REFERENSI

bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/05/makalah-enzim-dan-koenzim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar